Welcome to the Miracle Zone..


Siapa sih yang tidak berharap hidupnya ditolong Allah? Hidup dalam kasih sayang-Nya. Kemudahan, ketentraman, kebahagiaan hidup melingkupi diri kita, bahkan mendapatkan miracle, sesuatu hal yang tak mungkin terjadi dalam kacamata manusia.

Seringkali manusia lupa akan “Kun Fayakun”, jika Allah telah berkehendak apapun bisa terjadi. Tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Tuhan Semesta Alam. Yang Maha Suci dan Mensucikan…
Maka Maha tinggi Allah Raja yang sebenar-benarnya. Dan janganlah engkau (Muhammad) tergesa-gesa membaca Al Qur’an sebelum selesai diwahyukan kepadamu, dan katakanlah, “Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku.
(QS. Thaha: 114)

Buku ini diawali dengan kalimat menarik di bagian pembuka. Sebuah ayat alquran yang menuntun kita agar mengawali membaca dengan berdoa, memohon diberi petunjuk serta diberi tambahan ilmu dan pemahaman sehingga bisa mengambil kemanfaatan dari buku ini. Manfaat yang bisa diterapkan pada diri pribadi maupun untuk disampaikan kepada orang lain.

Berikut poin yang saya sarikan dari buku Pola Pertolongan Allah karya Rezha Rhendy.



Berbicara dengan-Nya
Kita terlalu sering membicarakan-Nya tapi jarang berbicara dengan-Nya. Seberapa sering kita sholat? Seberapa lama kita berbicara dengan Allah? ketika berdoa saja dan itu pun hanya rapalan dzikir tanpa makna. Bahkan dzikir-dzikir yang sudah hafal di luar kepala otomatis diucapkan sehabis shalat. Nah itulah yang menjadikan shalat seperti tanpa ruh. Habis shalat tidak terasa kedekatan dengan Allah, kecuali perasaan lega telah tunainya sebuah kewajiban. Pun dengan doa dan harapan yang kita panjatkan.

Apakah kita sudah pernah menyampaikan kepada-Nya dengan sungguh-sungguh, penuh antusias? seperti seorang anak kecil yang merayu dan mengiba kepada ibunya, dengan rengekan bahkan airmata?

Ternyata di situlah letak kesalahan pemahaman tentang hubungan manusia dengan Allah. Sementara Allah berfirman bahwa Allah senang pada hamba-Nya yang berdoa kepada-Nya. Allah Senang lho jika dicurhati.

Seorang ustadz favorit saya, ustadz Yusuf Mansur, juga mencontohkan agar kita selalu curhat ke Allah, bicara pada Allah. Mintalah apa-apa ke Allah, ceritalah apa-apa ke Allah dengan detail. Baik untuk hal kecil urusan dunia maupun hal besar sampai ke urusan akhirat.

Selama ini kita merasa bahwa apa-apa yang boleh kita doakan hanya urusan akhirat. Minta syurga, minta jodoh, minta rizki. Itu salah besar kawan!

Kita boleh, bahkan harus minta apa-apa ke Allah, bahkan minta garam sekalipun. Saat kita makan, kita dapat dari mana? apakah dari ibu/istri yang masakin? dari warung makan/restoran? Itu dari Allah.

Masalah Bukan untuk Diselesaikan
Maha Suci Allah dari sifat iseng, lalai dan main-main. Allah memberikan masalah kepada kita, bukan tanpa tujuan. Allah itu sangat mencintai kita sehingga diberikanlah kita masalah. Lalu apakah untuk diselesaikan? Masalah bukan untuk diselesaikan tetapi untuk dicari pesan cinta-Nya.

Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. (Yang memiliki sifat-sifat) demikian ialah Allah, maka mengapa kamu masih berpaling?
(al-anam:95)

Terkadang Allah sengaja memendam kita dengan gelapnya hidup, pengapnya masalah, minimnya bantuan, sempitnya jalan agar hati ini bisa hidup dan mengenal Rabbnya.

Total Bergantung= Dipenuhi
Seorang bayi yang berada di kandungan hidupnya dijamin oleh Allah melalui sang ibu. Siti Maryam yang sehari-harinya berkhidmat di Baitul Maqdis untuk beribadah, Nabi Zakaria selalu menemukan makanan di sisinya (QS. Al-Imran: 37).

Ketika kita dihadapkan pada masalah menjadi takut, deg-degan, khawatir dsb, itu karena anda bergantung pada makhluk. Maka gantungkanlah harap kepada yang menguasai semuanya yaitu Allah. Total menggantungkan hati ke Allah disertai dengan ikhtiar maksimal.

Total bergantung berbeda dengan menyerah:
1. Total bergantung dilakukan dengan kesadaran dan kenyakinan penuh kepada Allah.
2. Hati menjadi damai karena paham akan kekuasaan Allah meliputi segala hal dan ketika ingin menyelesaikan sesuatu butuhnya hanya Allah.

Goal atau pencapaian doa bukanlah terwujudnya keinginan melainkan terciptanya perasaan hina dan butuh.

Berdoalah karena ingin dekat dengan-Nya, berdoalah sebagai wujud rasa syukur pada-Nya, berdoalah karena tak ingin jauh dari-Nya… berdoalah dengan perasaan hina dan butuh kepada-Nya. Dan terwujudnya keinginan hanyalah sebuah bonus.

Wipper
Jika akar dari masalah Anda saat ini karena adzab, maka segeralah melakukan taubatan nasuha dengan sungguh-sungguh. Akar masalah dalam hidup bisa dikategorikan menjadi 2 yaitu:
Adzab atau Ujian. Allah mengadzab ketika melakukan salah atau lupa kepada-Nya karena terlalu sayang. Jika tidak mungkin manusia akan dibiarkan.

Lihatlah Cahaya-Nya
“Alam semesta itu seluruhnya gelap gulita. Ia hanya akan diterangi oleh wujud Allah. Barang siapa melihat alam, namun tidak melihat-Nya di sana atau tidak melihat-Nya ketika, sebelum atau sesudah melihat alam ini, berarti dia telah disilaukan oleh cahaya-cahaya lain dan terhalang dari “matahari” makrifat, karena tertutup tebalnya awan dunia.”
-Syekh Ibnu Atha’illah dalam kitab Al-Hikam

Alam semesta ini bisa terlihat karena adanya cahaya Allah (kasih sayang Allah). Begitupun dengan masalah, ia dapat terlihat karena Allah yang mengizinkan Anda mellihat masalah Anda. Namun jika Anda hanya dapat melihat masalah namun tidak menyadari kehadiran Allah di dalam masalah tersebut, maka siap-siap stres!

20:80
Ketika tangan Anda memegang sebuah pulpen, kemudian anda lepaskan pegangan jari Anda. Apa yang akan terjadi?

Jatuh.!
Karena Gravitasi (Sunatullah) + Dilepas (Action) = Pulpen Jatuh (Hasil).
Jika dipersentase menjadi Hasil = Action (20%) + Sunatullaah (80%).

Nah dalam PPA yang difokuskan adalah pada bagian 80% yang merupakan ketetapan Allah. Fokus pada menuruti aturan-aturan dan petunjuk-Nya.

The Past is The Key of Future
Anda dapat menyelesaikan masalah Anda hari ini dan ke depan nanti dengan cara melihat pola-pola sebelumnya yang terjadi dalam hidup Anda. Bagaimana polanya, ingat pelajaranya, kemudian praktekkan. Kita bisa melihat dari buku panduan praktis, jitu dan solutif yaitu Al-Quran. Membaca al-quran dengan artinya lebih dalam.

Hukum Engtanglement (Keterhubungan)
Fitrah dari keberadaan adalah ketiadaan. Dan fitrah dari ketiadaan adalah keberadaan.

Jika Anda berpikir anda adalah seorang penting, merasa hebat, kuat, berada, berilmu dan akhirnya menyombongkan diri. Maka seketika orang yang melihat Anda akan merasa Anda bukan siapa-siapa.

Sebaliknya jika Anda merasa bukan siapa-siapa. Semua milik-Nya dan akan kembali pada-Nya, maka secara refleks tindak-tanduk Anda akan santun dan ramah, suka senyum, membuat orang nyaman dsb, orang akan melihat Anda sebagai orang yang tawadhu.

Pencari Zakat
Bagaimana caranya agar menjadi orang yang berhak mendapat zakat (pertolongan) dari Allah?
Sesungguhnya zakat-zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin.
(QS. At Taubah: 60)

Orang yang merasa bisa menyelesaikan masalah tanpan bantuan Allah maka masalahnya akan relatif makin sulit selesai bahkan bertambah buruk. Barulah ketika mulai merasa nothing di hadapan Allah, keajaiban menghampirinya.
Tampakkan sifat-sifatmu, niscaya Dia akan membantumu dengan sifat-sifat-Nya. Tampakkan kehinaanmu, niscaya Dia membantumu dengan kemulian-Nya. Tampakkan kelemahanmu, niscaya Dia membantumu dengan kekuasaan-Nya. Tampakkan ketidakberdayaanmu, niscaya Dia membantu dengan daya dan kekuatan-Nya.
-Ibnu Atha’illah al-Iskandari-

Hikmah Engtanglement
1. Kebaikan untuk Diri Sendiri
Saya, teman anda, orang tua, tetangga, guru, murid, rekan bisnis dan semua hal terlihat secara mata terpisah. Namun sejatinya kita semua tidak pernah terpisah. Kita berasal dari satu sumber yaitu Nabi Adam As. Ketika kita melakukan kejahatan kepada seseorang sebenarnya kita sedang menjahati diri kita sendiri, begitu juga sebaliknya ketika kita melakukan kebaikan untuk orang lain, sebenarnya kita sedang melakukan kebaikan untuk diri sendiri.
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, ….
(QS. Al Isra:7)

Salah satu cara agar keinginan kita segera dikabulkan adalah mendoakan orang lain yang memiliki keinginan yang sama. Mendoakan orang lain dengan tulus, tanpa orang tersebut perlu mengetahui. Semakin banyak yang kita doakan, semakin banyak efek doa itu balik kepada diri kita.

2. Lingkungan
Lingkungan juga berpengaruh terhadap pola berpikir anda, kebijaksanaan, pola rasa, bahkan finansial Anda. Agama pun demikian. Jurus jitu untuk mengubah hidup adalah mendekat pada orang yang lebih di atas Anda dalam hal agama, finansial, ketauhidan, kemampuan dll.
Pemisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.”
(HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)

3. Tabungan Semesta
Semakin banyak melakukan kebaikan, maka kebaikan yang kita terima juga semakin banyak. Namun jika kita melakukan keburukan, maka tabungan kebaikan akan semakin berkurang. “Saya sudah sholat, sedekah, puasa, baca quran, tahajud dll tapi hidup saya belum berubah tuh?” Yang menjadi salah satu penyebabnya adalah karena Anda STMJ. Sholat tetap maksiat jalan, astaghfirullaah.
“Barangsiapa mengucapkan subhanallah wabihamdihi seratus kali dalam sehari, ia akan diampuni segala dosanya sekalipun dosanya itu sebanyak buih di laut.”
(HR Muslim dan Tirmidzi)

Ada dua hal yang menghambat anda maju.
Yaitu, Ganjalan Tisu Silaturahim dan Ganjalan Tisu Harta.

Ganjalan Tisu Silaturahim
Tulis nama-nama orang di hidup Anda yang ketika mengingat orang tersebut muncul perasaan tidak nyaman, marah, dendam, benci, sakit hati, dsb (ganjel di hati).
Cara melepaskannya adalah ucapkan tiga kata sakti ini kepada mereka dengan tulus:
I am sorry, thank you, i love you. Jika masih bisa ditemui, temuilah. Jika tidak, telepon, sms, dll. Jika tidak bisa juga, titip sama Allah.

Ganjalan Tisu Harta
Terkait dengan utang piutang. Jika anda punya hutang, jagalah silaturahim yang baik dengan beliau, meskipun Anda belum memiliki kemampuan untuk membayarnya. Jika Anda memiliki piutang, berilah tangguh sampai berkelapangan atau menyedekahkan sebagian atau seluruh piutang itu jauh lebih baik (Al Baqarah: 280).

Deliberate Intention (Niat yang Disengaja)
Niat ikhlas pasrah, bukan niat dengan ngotot. Saat anda berniat ngotot, secara tidak sadar anda sedang menggunakan EGO (Edging God Out) mengesampingkan Allah.

Jadi, memohon dan berikhtiarlah, tapi biarlah Allah yang menentukan mana yang terbaik untuk kita. Jangan sampai keinginan kita diberikan karena memaksa, yang kita tidak tahu mungkin berakibat buruk bagi kita. Jadilah Peaceful Fighter di mana tenang di dalam hatinya, namun di luar berjuang sepenuh tenaga dan berusaha maksimal.

5 POIN POLA PERTOLONGAN ALLAH


Ada lima poin yang menjadi pembahasan utama dari buku PPA, yaitu:


1. Niat Kuat, Lurus, dan Murni (Diluaskan)

Niat dibagi menjadi 3 kategori:
  • Niatan luas (kebermanfatan untuk banyak orang);
  • Niatan standar (keinginan normal hampir semua orang);
  • Niatan sempit (keinginan pribadi yang dilandasi karena nafsu).
Jangan hanya memikirkan diri sendiri, tapi luaskan niat Anda.

Bill Gates memiliki impian setiap rumah memiliki satu personal computer dengan niat agar memudahkan kehidupan orang banyak.

Nabi Zakaria ingin memiliki anak agar ada generasi penerus dakwah, bukan hanya penerus keturunan.

Niat yang murni adalah niat yang tulus keluar dari hati, tandanya adalah ketika memikirkannya Anda terasa bergetar di hati rindu bahwa itu akan terwujud; kebahagiaan hati Anda condong ketika bisa melihat lebih banyak orang terbantu dengan niatan anda.


Employee of Allah

Menjadi employee of Allah, mewakafkan diri secara sadar kepada Allah untuk menjadi jalan manfaat bagi banyak orang.

Tujuan menjadi employeenya Allah adalah keridhoan dan pertemuan dengan Rabbnya kelak.

Kemudahan-kemudahan yang mereka dapatkan hanyalah bonus.
  • Sadari bahwa semua datang dari Allah
  • Semua yang Anda lakukan baik dari kecil hingga besar dengan sadar melakukannya untuk Allah (diniatkan)
  • Potensi yang Allah titipkan gunakan untuk mengajak sebanyak-banyaknya orang kembali kepada Allah


Tuhan dan Hamba

Semakin dekat kondisi hati seorang hamba dengan menyadarinya tentang makna kehambaan, maka semakin mudah dan seringnya ia mendapatkan pertolongan Allah.

Jadi jangan jadi orang sukses, tapi jadilah hamba yang sukses menjadi hamba, maka kesuksesan hanyalah dan adalah efek jika Allah berkenan denganmu.



2. Ikhtiar Iman, Maksimal (Enyahkan Berhala)

Hati-hati dengan adanya berhala pada keyakinan kita.
Jangan sampai Anda percaya kalo nggak ada uang nggak bisa umroh, bayar hutang butuh uang, mau kerja butuh orang dalem, dll.

Termasuk ikhtiar kita juga bisa jadi berhala. Kita percaya bahwa semua yang kita miliki sekarang adalah hasil kerja keras kita.

Ikhtiar iman maksimal. Ikhtiarnya tetap maksimal namun hatinya tidak ke sana, melainkan ke Allah. Tawakkal seperti tawakalnya seekor burung dalam mencari makan.



JUST FOCUS ON ALLAH

  • Everything Comes From Allah:
  • semua berasal dari Allah baik ketetapan baik, maupun buruk. Ketika Allah mengizinkan sesuatu hadir dalam hidup Anda, itu demi kebaikan Anda.

  • Everything Belongs to Allah:
  • semua yang kita lihat adalah milik Allah.

  • Everything Dedicated to Allah:
  • segala apapun yang kita lakukan pastikan dilakukan sadar untuk Allah.

  • Everything Controlled by Allah:
  • sebesar apapun masalah yang dihadapi, capaian yang seakan mustahil untuk dicapai, kita tetap tenang dan muncul optimisme tinggi karena masih dalam kontrol/genggaman Allah.

  • Everything Shall be Returned to Allah:
  • paham bahwa sejatinya semua akan kembali kepada Allah. Maka tidak ada lagi waktu yang sia-sia, tidak mengambil hak orang lain, tidak semena-mena kepada binatang.


Konsep Mengajak & Menitipkan

Minta ditemani Allah dalam setiap ikhtiar yang dilakukan.
Sebelum melakukan aktivitas sehari-hari, minta izin dulu sama Allah.
Ajak Allah ke mana-mana, ngobrol terus sama Allah.

Setelah meminta izin dan minta ditemani Allah adalah menitipkan segala hal baik yang kita takutkan, khawatirkan maupun hasil yang ingin dicapai kepada Allah.

Allah tidak pernah mengingkari janji-Nya.
Ketika kita menitipkan diri kepada Allah, Allah yang akan menjaganya.
Ketika kita menitipkan masalah kita ke Allah, Allah yang akan menyelesaikannya.
Ketika menitipkan semua kekhawatiran kita, maka Allah akan menjaganya sehingga kita memiliki banyak waktu untuk bermesaraan dengan-Nya.


3. Husnudzon (Positive Feeling)

Berbaik sangka kepada Allah dengan positive feeling, bukan positive thingking.
Perbedaannya adalah pada cara menyikapi masalah.

Positive thingking ia akan mendamaikan pikirannya, sedangkan hatinya takut dan menjadi gelisah karena ada pertempuran dalam dirinya.

Sementara positive feeling, ia tidak perlu menekan pikiran negatif karena hatinya sudah tenang.
  • Sering bertafakur dan mengenal Allah melalui iqra membaca Alquran dan hadist dan alam semesta.
  • Dipaksa Allah dengan ditimpakan masalah, akhirnya mencapai derajat kedamaian yaitu hati total bergantung kepada Allah.
  • Sering bergaul dengan orang-orang yang mengenal Allah dan dekat dengan Allah.


4. Total Bersyukur (Tidak ada Paksaan)

Bersyukur.

Akar dari kebersyukuran adalah perasaan tidak memiliki. Semua yang ada di langit dan di bumi dan di antara keduanya adalah milik Allah. Untuk menempuh state syukur caranya adalah:
  • Berdoa meminta kepada Allah untuk dibantu menjadi ahli syukur.
  • Me time dengan Allah untuk memahami dan mengakui bahwa semua milik-Nya dan semua yang ada hanyalah titipan.
  • Waspada terhadap nikmat.
  • Refleksi Syukur, berfokus pada yang telah dimiliki-bukan yang belum dimiliki.

Pujian.

Hati-hati ketika dipuji.
Sesungguhnya orang yang memujimu berlebihan sedang menggorok leher Anda di depan khalayak ramai. Karena penilaian orang lain akan membuat menjadi orang yang penuh kepalsuan belaka.



5. Buka Semua Pintu Rezeki-Nya (Beli dengan Amal)

  • Doa.
  • Jalankan riyadhah selama 40 hari.
    Buktikan kesungguhan Anda benar-benar berharap kepada Allah.
  • Orang tua.
  • Meminta maaf dan minta doa kepada keduanya sebelum Anda melakukan apapun.
  • Shalat.
  • Pebaiki mulai dari shalat Anda.
  • Sedekah.
  • Tabungan Semesta.


Penghambat PPA
  • Terlalu terjebak pada ikhtiar sendiri.
  • Logika akal “nggak mungkin”.
  • Ganjalan tisu harta dan silaturahim.
  • Terjebak di hasil.


Hukum Keseimbangan

  • Batas Getar Bawah.
  • Segala sesuatu yang kurang, Allah sudah buatkan mekanisme untuk menyeimbangkannya.

    Misal ingin memiliki anak, kita menggendong anak orang lain (menggetarkan batas getar bawah).

  • Batas Getar Atas.
  • Sedekah yang bikin ngeri, menggetarkan hati.


Perbesar Wadah

Wadah mental, kesiapan kita jika diberi banyak oleh Allah. Apakah hati dan mentalnya siap? Apakah malah jadi sombong? Wadah infastruktur, kesiapan aspek pendukung untuk membuat kita menjadi besar.

===========================

Demikian ringkasan dari Buku Pola Pertolongan Allah.
Oleh : Dwi Susilowati (Susi Afra)

Mudah-mudahan ini bisa menjadi reminder / pengingat kembali bagi mereka yang telah membaca buku PPA atau yang telah mengikuti Private Class PPA.

Note :
Ini adalah review dan ringkasan dari buku Pola Pertolongan Allah. ditambah penjelasan dari beberapa artikel di blog ini yang akan menambah pengetahuan kita tentang Pola Pertolongan Allah.

Semoga Tulisan didalam blog ini,
  • Menjadi Syiar untuk mengajak sebanyak - banyaknya orang lain Back to Allah

  • Menjadi Amal Jariyah Kebaikan kita dalam menyebarkan ilmu Tauhid.

  • Menjadi Jalan Hijrah untuk perubahan hidup yang lebih baik.

  • Memperbaiki Niat kita sehingga segala aktifitas kita didunia menjadi ibadah.

  • Menambah keTaqwaan dan keTawakkalan kita kepada Allah SWT.


Jazakumullah khoiron.


Tidak ada postingan.
Tidak ada postingan.