3. Husnudzon (Positive Feeling)

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Allahumma sholli 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad
Robbi zidni ilman warzuqni fahman
Subhanallah wa bihamdihi subhanallahil adhzim

# Poin 3 PPA "Husnudzan / Berbaik sangka (kuncinya : Positive Feeling)"

Baik.. kawan kawan yg saya cintai karena Allah.

Lanjut ke pola ke 3 dari 5 poin pola pertolongan Allah.

Positive Felling vs Positif Thinking

Poin ke 3 ini adalah berbaik sangka pada Allah dengan positif feeling bukan positif thinking.

Sebelumnya apa sih mas perbedaanya antara positif feeling (PF) dengan positif thinking (PT) selanjutnya saya singkat aja ya.

Perbedaannya adalah dari cara kita menyikapinya, misal kalo ada masalah jika positif thinking (PT) adalah mendamai damaikan pikiran, kita akan menekan pikiran pikiran negatif yg muncul di kepala kita namun sebenernya dihati kita masih ada tuh perkelahian perkelahian antara logikanya. Ketika kita lelah menekan rasa negatif itu maka pada akhirnya perasaan negatifnya akan muncul lagi, karena berasaskan hukum fisikanya sesuatu yg dipaksa paksa atau ditekan pada dasarnya suatu saat ia akan balik menekan lagi.

Beda dengan Positif Feeling, kita ga perlu tuh ditekan tekan supaya positif, ga perlu di damai damaikan kenapa?

Karena pada dasarnya, hatinya itu sudah tenang beneran, sudah tenang asli, tenang karena ia paham bahwa sebesar besar masalahnya pasti itu adalah dalam kekuasaan Allah.

Kita sudah menemukan state hati damai karena dihatinya sudah tenang sudah ada backingannya atau walinya yaitu Allah SWT

Cara memasuki state damai ini ada 3 cara yaitu:

1)
Dengan cara sering bertafakur dan mengenal Allah lewat Al Quran, membaca Al Quran dengan maknanya dan mencari pesan cinta Nya, juga mengamati kejadian kejadian dalam hidup untuk dicari pesan cintaNya.

2) Dengan cara "dipaksa" oleh Allah, yaitu dengan cara ditimpakan masalah hingga ia tidak bisa berkutik, mentok yg pada akhirnya baru menyerahkan sepenuhnya pada Allah, yang kemudian malah akhirnya bertemu dengan derajat kedamaian, yaitu total bergantung.

3) Dengan cara sering bergaul dengan orang orang yg mengenal Allah dan dekat dengan Allah. Kedekatan inilah yg akan menular kepada orang orang disekitar yabg dekat dengannya, contohnya seperti group kita ini ,insyaa Allah.

"Allah wali orang yang beriman, Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya. Dan orang orang yang kafir, pelindung pelindungnya adalah syetan yang mengeluarkan dari cahaya kepada kegelapan, mereka adalah penghuni neraka mereka kekal didalamnya"
(QS Al Baqarah 257)

Kawan kawan tau wali kan???

Wali itu pelindung penjaga kita, yg membantu kita.

Contoh : misal, anak kita mau ambil raport yg dipanggil walinya kan? Trus misal anak kita disakiti disekolah, pastinya kawan kawan sebagai orang tua wali anak tsb. akan maju membela bukan?

Nah bagaimana kalo wali kita adalah Allah swt.

...

Maka semua kesulitan akan dimudahkan dijagain dari bahaya dll, tapi syaratnya 1, yaitu coba sekarang perhatikan ayat diatas sekali lagi

"Allah wali orang yg beriman"

Ya... syaratnya satu yaitu "BERIMAN"

Beriman disini bukan dalam artian sempit yaitu hanya memahami Allah itu ada, bukan hanya itu aja kawan.

Melainkan adalah selain kita menyakini Allah itu ada, kita juga harus percaya bahwa Allah akan menjaga kita, Allah akan menjamin rezeki kita, Allah akan selalu menunjukkan jalanNya kepada kita, kita patuh atas segala perintahnya, kita juga percaya akan semua Nama NamaNya sifatnya yg tertulis di asmaul husna.

Sehingga parameter yg jelas dari seorang yg dikatakan beriman adalah:
Ketenangan hati yang mantab

Yg percaya penuh... bahwa ketika kita minta petunjuk, ketika kita memiliki kebutuhan, ketika kita minta perlindungan dan pengampunan dosa kita hanya langsung minta ke Allah SWT.

Namun kawan kawan... 😭

Di hari ini, keberimanan kita sedang diserang habis habisan. Aqidah kita sedang di hancurkan pelan pelan oleh serangkaian pemelesetan aqidah yg serangannya hampir hampir tidak terasa.

Yg justru pada akhirnya malah kita secara tidak sadar jadi mengesampingkan Allah SWT.

Sekarang ada ajaran baru yg bernama NAM (new age movember), ini bukan agama Islam atau Kristen, Budha, Hindu atau apapun namanya, tapi ini adalah gabungan dari semua agama yg ada di dunia ini, jadi agama ini hanya mengambil yg enak enaknya saja dari setiap agama.

Ajarannya yaitu tentang Keyakinan, Ekonomi dan Pengembangan Diri.

Cara merusaknya sangat amat halus yaitu melalui training training atau seminar seminar yg sering atau bahkan pernah kita ikuti. Astagfirullah.. 😭

Malahan sekarang sedang menjadi trend di dunia ini. 😭

Pasti semua tau ya Buku "The Secret" Law Of Attraction (LOA) atau hukum tarik menarik.

Dalam ilmu ini dijelaskan bahwa :
"Apapun yg anda fikiran dan rasakan maka anda akan tarik kedalam hidup anda sendiri. Jika anda berfikir dan merasakan yang baik baik maka semesta akan memberikan yang baik baik"

Coba Perhatikan dengan seksama!!

Jadi dalam statement sebelumnya tersebut yg ngasih kita segala hal yg baik baik itu siapa?? Alam semesta dan bukan Allah.

Yang mendatangkan seperti itu siapa?? Pikiran dan state hati kecil kita, Hati hati loh kawan ini Syirik Kecil.

Pernah yah denger yg kaya gitu, saya pribadi jujur dulu pernah menggandrungi hal yg seperti itu. (astagfirullah semoga Allah maafkan segala kehilafan saya waktu itu 😭)

Semenjak lebih mengenal tauhid yg benar, maka perlahan lahan fokusnya saya pindahkan bukan lagi ke alam semesta tapi ke Allah, bukan lagi dengan cara cara mensetting hati agar positif, berdiam diri seperti semedi, diganti dengan berdoa langsung pada Allah SWT. Curhat langsung, nangis langsung, pasrah langsung rasanya jauuuh lebih nikmat

Itulah kuncinya kawan, yaitu Husnudzan tingkat tinggi, bukan di paham pahami tapi paham beneran, kunci kita bisa Positif Feeling tadi yaitu ketika hati sudah merasakan ketenangan yg luar biasa, Berarti kawan sekalian sudah benar benar mengenal Allah dengan segala sifatnya yg tertuang dalam Asmaul Husna.

Memang agak bingung ya cara menjelaskanya, gimana sih rasanya menghadirkan rasa tenang ini, butuh kesabaran dan proses kawan, apalagi kalau logika kita masih kuat, cara sederhanya adalah ketika fikiran logika mulai menggoyang keimanan segeralah istigfar mohon ampun sama Allah swt, atau kalo masih bingung juga untuk lebih jelasnya silahkan ikut private class PPA di kota kota terdekat kawan semua.

Di balik batu ada mobil
Sekarang kita bahas lagi Husnudzan dari sisi yg lain.

Saya tanya dulu ya, kawan kawan disini pernah ga dikerjain sama temen temen di lingkungannya?
Misal ketika ada yg ulang tahun, biasanya si korban, ini dikerjain dulu habis habisan, seharian dibuat susah, dikerjain, dijebak, dimarahin pokonya terkadang sampe ada yg nangis sedih kecewa bahkan mau marah.

Ehh...... tiba tiba yg kita kerjain ini malah balik marah marah dan teriak nunjuk nunjuk kita di depan Kawan kita
"HEH..... DASAR GA TAU DIRI, GA INGET YA DULU LO PERNAH SAYA TOLONGIN KOK SEKARANG MALAH NGERJAIN GINI SIH!!!"

Kira kira kalo ada korban yg mau kita kasih surprise eh... malah suudzon sama kita, dan malah balik maki maki kita, kira kira HADIAH yg udah kita siapin jadi ga kita kasih?????


Kawan kawan yang saya cintai karena Allah.

Bisa jadi masalah yg kawan kawan hadapi saat ini adalah salah satu proses dari cara Allah untuk mengasih kita surprise.

Bisa jadi Allah "ngerjain" kita saat ini karena Allah sayaaang sama kita kawan, 😭 Allah cuma mau kasih surprise aja sama kita Allah lagi nyiapin hadiah istimewa buat kita dibelakang.

Kenapa sih Allah suka "ngerjain" kita?

Loh... biar surprise nya lebih terasa indah lah....

Gini gini... misal kita dikasih uang seratus ribu tapi saat itu keadaan kita lagi banyak uang (terlena) kira kira kita bersyukur ga??

Bayangin kalo dikasih seratus ribu sama Allah tapi keadaan kita tuh yg memang lagi butuh butuh butuh uang banget, kira kira senengan mana??

Paham ya....

Balik lagi ke cerita surprise tadi, endingnya saya ganti, misal kita ngerjain orang untuk suprise padanya ehhh....... malah kita yg dikerjain balik sama orang tersebut dan ternyata malah kita dapat surprise nya juga.

Niat mau kasih hadiah ke orang dengan surprise, ternyata orang tsb juga malah balik ngasih surprise kita yg lebih besar.

Pastinya kita jadi malu donk..... hadiah yg kita kasih ternyata kurang gede, justru dia yg ngasih lebih gede, pasti jadi seneng banget kan, kita salting juga dibuatnya, dll.

Kawan... begitulah terkadang Allah membungkus suatu kejutan dengan sebuah masalah diluarnya, yg terkadang kita sendiri malah kesel dibuatnya (suudzon).

Oleh karenanya kawan, yg kita perlukan ketika ada masalah adalah tetap fokus husnudzon dengan apa yg kita alami saat ini.

Insyaa Allah ada hadiah disetiap masalah, ada hikmah disetiap musibah yg pada akhirnya jika kita menerima dengan ikhlas dan terus husnudzon pada Allah, maka justru akan membawa kita pada kebahagiaan yg abadi.

So... kawan kawan, sudahlah baik sangka saja sama Allah, Husnudzan aja sama yg Allah berikan saat ini pada kita.

Allah itu terlalu baik kepada kita dan hanya menginginkan yg baik baik buat kita, walaupun itu tidak mengEnakan untuk kita namun kita harus menaruh keyakinan kepada Allah bahwa pasti itu baik buat kita, maka santai aja karena kita tau semua itu pasti terbaik dari Allah kepada kita.

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu Dan boleh jadi (pula)kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui"
(QS Al Baqarah 216)

Lanjut lagi...

Masih masalah surprise tadi....

Misal saya mau kasih kawan surprise sebuah gantungan kunci, kira kira enaknya dikadoin kan?? masa hadiah ga dibungkus namanya bukan hadiah dong. 😅

Kira kira gantungan kunci enaknya ditutup pakai apa ya??

Kertas kado mas??

Nah itu kalo hadiahnya gantungan kunci, ditutupnya dengan kertas kado aja yg kecil juga cukup.

Tapi kalo saya mau kasih kawan surprise berupa mobil mewah apa masih bisa ditutup pake kertas kado???

Kertas kadonya harus sebesar apa?? malah mungkin harus ditutupi pakai batu bertumpuk biar ga keliatan., 😭

Nah..... paham ya, makin besar hadiahnya maka makin besar pula kain penutupnya,

tapi kawan ga stress kan?? karena tau yg ada dibalik batu itu ada lah sebuah Mobil 😭😭😭

"Karena sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan"
(QS Al -Insyirah 5-6)

Yup..... mulai sekarang kalo dapet batu jangan liat batunya ya, tetap Husnudzan siapa tau dibalik batu ini ada mobilnya 😊

Maksud saya... jangan liat masalahnya dulu tapi berhusnudzon lah siapa tau dibalik masalah itu tersedia hadiah yg besar.

😭😭😭

Wallahu alam bishowab
Bersambung...

================================


Masih melanjutkan dari poin ke 3

"Husnudzon (kuncinya Positive Feeling)"

Oia sebelumnya dimulai, lagi lagi saya mengingatkan materi ini saya ambil dari private class PPA dan dari buku PPA, yg saya ambil dan berusaha saya rangkum dengan bahasa yg lebih saya permudah untuk dipahami,

Namun itu juga hanya sebahagian kecil inti intinya aja, kalo mau versi lengkap silahkan beli bukunya atau ikut private class ppa di kota kota terdekat. (bisa saya bantu)

baik..

Masih lanjut materi yg kemarin ya, hari ini kita akan belajar dari Musa As

Materi ini rangkuman dari poin 1-3 PPA jadi... harap dibaca pelan pelan saja, jangan lupa awali berdoa agar diberi kepahaman oleh Allah swt.

Saya awali dengan permisalan dulu, misalkan kawan jadi Nabi Musa As, yg kondisinya terjepit diantara dua masalah yg hampir hampir membuat kita putus asa.

Dibelakang ada bala tentara firaun yg mengejar dan akan membunuh anda semua, di depan kita ada lautan merah yg membentang, posisi sudah mentok ga bisa kemana mana.. sedangkan yg mengikuti anda banyak, mereka berharap banget bisa selamat bersama anda.

Nah...

Kira kira kalo situasinya kaya gitu depan ada laut dibelakang mau ada yg bunuh kawan kawan mau apa??

"Lompat mas"

Itulah kita, ketika dalam situasi terjepit kaya gitu langsung aja ikhtiar, sayangnya ikhtiarnya malah bunuh diri,... 😧

Perhatikan lagi, bagaimana Allah menggambarkan situasi pada waktu itu dengan amat sempurna.

Ketika kita ada keinginan (niat) untuk berbuat baik (menyelamatkan bani israil) maka selalu ada tujuan di ujung jalan sana, namun... hambatan (laut merah) dan bahkan terkadang ancaman (firaun) hampir dipastikan akan selau ada untuk menguji niat baik kita tsb.

Namun jangan khawatir kawan kawan bahwa sesunguhnya setiap hambatan dan halangan yg sudah disiapkan Allah, Allah juga sudah otomatis menyediakan jawabanya. (solusi)

Ilham Kebaikan

"Niat baik itu di ilhamkan / diamanahkan... dan jika Allah sudah mengilhamkan niat baik kepada kita, itu artinya Allah juga sudah menyiapkan barang dan kendaraanya" (yg belom paham harap diulangi pelan pelan)

Intinya adalah misal kawan kawan tiba tiba terpikirkan (karena ilham dari Allah) dan ada getarannya misal " Ya Allah.....saya pengen deh punya rumah tahfidz, pengen deh punya pesantren pengen deh punya ini itu ..dsb"

Maka sesunguhnya niat mulia tsb itu di ilhamkan Oleh Allah dan ketika kita diilhamkan kebaikan pada dasarnya Allah sudah menyiapkan barangnya diujung laut sana.

Paham ya....

Adapun ketika banyak halangan yg muncul, itu melainkan Allah hanya ingin menguji kawan sekalian.

Perhatikan kisah Musa sekali lagi, ketika Musa ingin menyelamatkan bani israil (bukan hanya kabur menyelamatkan dirinya sendiri) disaat itu pula sebenernya Alah sudah menyiapkan tanah yg dijanjikan di ujung laut sana, tapi ga seru kalo kita pengen trus langsung di kasih sama Allah.

Selalu ada laut merah buat Musa.. Selalu ada rintangan buat semua keinginan kita.

Tapi perhatiin deh laut merah dibentangkan dihadapan Musa bukan buat menghalangi atau menghambat atau malah membinasakan Musa.

Melainkan hanya untuk menguji apakah Musa masih percaya Allah apa engga?? apakah kawan masih percaya Allah di detik detik terkahir atau tidak?? atau kawan lebih percaya pada ikhtiar ikhtiar bantuan orang lain orang lain??

Allah hanya ingin mengajarkan bahwa dalam situasi sesulit apapun fokus kita ga boleh terbelah, kita harus terus menyakini bahwa Allah lah yg akan menolong kita, bahwa Allah yg akan memberi solusi pada kita, bukan ilmu kita, bukan bos kita, bukan teman kita, bukan ikhtiar kita, bukan sistem kita bukan hal hal lain melainkan Mutlak hanya Allah SWT.

Dan ujian ini akan terus ada dari awal tengah hingga detik detik akhir dan pertanyaanya adalah ujian apakah ini??

INILAH UJIAN KEIMANAN!

"Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta di goncangkan (dengan bermacam macam cobaan) sehingga berkatalah rasul dan orang orang yg beriman bersamanya : Bilakah datangnya pertolongan Allah?? ingatlah sesunguhnya pertolongan Allah itu amat dekat"
(QS Al Baqarah 214)

Yg jadi pertanyaan, katanya pertolongan Allah itu deket, tapi kok ga sampe sampe??

Nah itulah kita, belom apa apa udah maunya pertolongan aja.
Sudah baca pesan cintaNya belom?
Sudah total bergantung belom?
Sudah ngecek niatnya belom?
Sudah ngecek ikhtiarnya belom?
Sudah jagain hak hak Allah belom?

Dari Abil Abbas Abdullah bin abbas dia berkata:
"Dahulu aku pernah berada di belakang Rasulullah saw, lalu beliau bersabda : "wahai anak kecil sesunguhnya aku ingin mengajarimu beberapa kata, jagalah Allah maka pasti Allah akan menjagamu, jagalah Allah pasti kau akan menjumpaiNya di hadapanmu, Apabila engkau meminta maka mintalah kepada Allah dan jika engkau meminta pertolongan maka mintalah pertolongan pada Allah. Ketahuilah seandainya suatu umat berkumpul untuk memberikan manfaat kepadamu maka mereka tidak bisa memberi manfaat tersebut kecuali yang sudah ditakdirkan Allah untukmu dan apabila mereka berkumpul untuk memudharatkan mu maka mereka tidak bisa memudharatkanmu kecuali dengan apa apa yg sudah ditakdirkan oleh Allah atasmu, telah diangkat pena dan telah kering tinta"
(HR. Tirdmizi, dan dia berkata shohih)

Kita liat kisah Musa sekali lagi.

Dibelakang ada bala tentara firaun yg mengejar dan akan membunuh Musa dan pengikutnya, di depannya ada lautan merah yg membentang, posisi sudah mentok ga bisa kemana mana.. sedangkan yg mengikuti Musa banyak, mereka berharap banget bisa selamat bersama Musa AS.

Apakah Musa panik?? apakah Musa takut?? engga!!

Musa malah menjawab :
"sekali kali tidak akan tersusul, sesunguhnya Tuhanku bersamaku, dan akan memberi petunjuk kepadaku"
(QS Asy Syuara 62)

Ini adalah kalimat tauhid yg diucapkan Musa kala itu, yg menandakan hatinya tetap damai (positive feeling) karena ia tahu bahwa Allah tetap bersamanya.

Sekarang pertanyaanya adalah, ketika mengucapkan kalimat tsb apakah dia tau kalo petunjuk akan segera tiba??

Jika dicermati dari kata yg digunakan adalah "sayahdiiin..." yang artinya "Dan akan memberikan petunjuk"

Berarti petunjuk belom dateng donk?? langit masih seperti biasa, ombak laut pun masih bergelombang dan angin belom menunjukan sesuatu apapun.

Berarti Nabi Musa As melihat menggunakan iman, bukan menggunakan matanya.

Kalimat Tauhid yg keluar dr mulut Musa inilah yang menandakan dia lulus dalam menjalani ujian keimanan, Dia menegakan kalimat "Laa ilaaha illallah"

Maka Allah meluluskan dia dan mendatangkan pertolongan.

Lalu kami wahyukan kepada Musa :
"Pukullah lautan itu dengan tongkatmu" Maka terbelahlah lautan dan tiap tiap belahan adalah seperti gunung yang besar "
(QS Asy Syu'ara 63)*

Apakah Musa tau bahwa ketika ia memukulkan tongkatnya ke laut, laut pasti akan terbelah?? jawabanya adalah TIDAK!!

TONGKAT MUSA

Sekarang kita akan bahas tentang wasilah pertolongan Allah yaitu tongkat.

Tongkat ini sederhana dan simple loh, artinya seringkali kita berfikir bahwa yg akan menyelesaikan masalah kita adalah sesuatu yg besar?? yang bisa menyelesaikan problem kita itu sesuatu solusi yang canggih canggih.

Sekali lagi tidak kawan.

Justru hikmah dari tongkat ini adalah malah terkadang solusi yg ada itu dekat dengan kita, solusi yg kita cari puter puter itu ternyata sesuatu yg sudah kita pegang sejak lama, masalahnya terkadang kita ga fokus disitu, fikiran kita terlalu jauuhhh mengaharap solusi dibantu oleh sesuatu yg lebih canggih.

Namun perlu diingat kembali, jangan hanya dilihat tongkatnya saja, tapi lihat juga Tauhid didalam hati Musa, gimana ia tetap fokus on Allah, sehingga Allah jatuh cinta dan berkehendak untuk mendatangkan pertolonganNya.

Itulah hikmahnya, bahwa sesunguhnya pertolongan Allah itu amat sangat dekat, hal yang simple dan aksi yg dilakukan juga sederhana. Mulai hari ini ikhtiarlah dengan maksimal,

Namun..

Imannya juga harus lebih maksimal, karena bisa jadi ikhtiar kita sama, cara kerja kita sama, pola yg kita lakukan sama, dan ternyata kok hasilnya berbeda beda??

Tau kenapa?? karena kadar keimanan yg mengikutinya yg beda, dan makanya hasilnya pun berbeda


Wallahu a'lam bishshowab

Sharing Materi PPA Mas Reza Novary