Materi PPA 8

Sebelum dimulai tak bosan-bosan saya ingatkan.

- Berdoa mohon kepahaman pada Allah SWT, karena "miraclenya" materi ini terletak dibalik dinding pemahaman.

- Hadirkan Allah, hayati resapi seakan-akan Allah sedang berbicara sama kawan sekalian.

- Baca perlahan, saran saya... baca dikala sepi, pantaskan diri untuk menerima pemahaman materi ini.

- Baca berulang-ulang dikala senggang, hingga timbul rasa cinta pada Allah SWT.

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Allahumma sholli 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad
Robbi zidni ilman warzuqni fahman
Subhanallah wa bihamdihi subhanallahil adhzim
Allahumma inna nas aluka
-ilman naafi'an,
-wa rizqon thoyyiban,
-wa 'amalan mutaqobbalan.


Kawan-kawanku yang dirahmati Allah ...

Masih melanjutkan point-1 kemarin, ya.

Kali ini kita akan bahas tentang

Employee of Allah
Karyawannya Allah

Konsep Employee of Allah ini bukan hanya doa saja yang diluaskan, tapi sudah bener-bener segala apa yang keluar dari kita itu diluaskan untuk kebermanfaatan umat.
Jadi kita pribadi sudah ga memikirkan diri sendiri, tapi lebih fokus ke kebermanfaatan umat atau orang lain.

Bagi orang-orang yang sudah menjadi Employee of Allah, keinginan sedikit saja sudah dibantuin sama Allah, dimudahkan Allah. Tapi luar biasanya mereka justru menganggap semua fasilitas kemudahan itu biasa aja. Karena bagi mereka yang terpenting adalah bisa berdekatan sama Allah. Sebab ketika mereka hanya berfokus pada Allah, justru banyak miracle yang hadir ke diri mereka.

Jika kawan-kawan ingin masuk dalam fase ini, maka harus dilakukan secara sadar bahwa ini bukan hanya keinginan yang diluaskan, tapi juga meluaskan hajat hidup kawan sekalian.

Maksudnya adalah wakafkan diri Anda secara sadar kepada Allah, agar menjadi jalan manfaat untuk banyak orang.

Coba deh perhatiin...
๐Ÿ‘‰Aa Gym
๐Ÿ‘‰alm. Uje
๐Ÿ‘‰Kyai-Kyai
๐Ÿ‘‰Orang-Orang luar biasa yang sudah mewakafkan dirinya untuk Allah.
Hidup mereka dipenuhi kemudahan. Baru pengen aja... Udah kejadian. Hartanya banyak, tapi manfaatnya gak ditumpuk. Masyaa Allah... Mereka gak silau dan gak sombong dengan itu semua!
Ada loh yang bisa menghidupi santri 1600 orang secara gratis, padahal kalo dihitung... Biaya buat mereka makan sehamrinya aja membutuhkan dana jutaan rupiah! Ingat... Jutaan rupiah untuk makan sehari, ya!
Padahal sang Kyai gak kerja, seharian hanya di pondok aja. Kalo bukan Allah yang kasih rejeki, siapa yang kira-kira mampu mencukupi kebutuhan mereka?

Sedangkan kita? Punya anak 1 - 2 aja, mikir buat ngasih makannya masih khawatir minta ampu! (Astaghfirullaah... ๐Ÿ˜ญ)

#

▶ TAUHID IBRAHIM ALAIHISSALAAM, MENGUNDANG RIDHO ALLAH SEHINGGA API MENJADI DINGIN

▶ TAUHID NUH ALAIHISSALAAM, MENGUNDANG RIDHO ALLAH SEHINGGA SELAMAT DARI BANJIR BESAR

▶ TAUHID YUNUS ALAIHISSALAAM, MENGUNDANG RIDHO ALLAH SEHINGGA IA BISA KELUAR DARI PERUT IKAN

▶ TAUHID MUSA ALAIHISSALAAM, MENGUNDANG RIDHO ALLAH SEHINGGA LAUT MERAH BISA TERBELAH


☝ Yang jadi pertanyaan... "kita bisa apa? Tauhid kita bisa mengundang apa?" ๐Ÿ˜ญ

Baru berdoa dikit aja... Banyak banget godaan logika yang datang. Betul, kan?

Kawan kerja, kan? Pasti dapet gaji, THR dan bonus, ya!
๐Ÿ‘†Itu baru kerja sama boss kecil, udah dapet gaji + THR + Bonus!

๐Ÿ‘‰ Coba kalo kerjanya sama "BOSS BESAR" (Allah Subhanahhu Wa Ta'aala) sudah pasti dapet yang lebih-lebih dari itu tuh.

Nah, orang-orang yang tadi saya sebutkan di atas, mereka itu kerjanya sudah sama "Boss Besar." Mereka cuma mengharap ridho Allah Subhanahu Wa Ta'aala.

Ada cerita kang Rezha Rendy yang saya baca dari bukunya, bahwa beliau pernah membaca buku tentang "bosan jadi karyawan", dan akhirnya karena terpengaruh buku tersebut maka dengan percaya diri yang tinggi beliau memutuskan untuk resign dari tempatnya bekerja.

Lalu apa yang terjadi kemudian, kawan-kawan?

Ternyata semangat orang yang resign tadi hanya bertahan 3 hari! Dan selebihnya... Galaaauuu luarrrr biasa! Terutama pada suatu waktu dimana saat itu...
- Penghasilan gak ada
- Kerjaan gak ada
- Malu sama tetangga
- Malu sama orang tua
- Dan lain-lain, dan seterusnya.
Sehingga kang Rezha Rendy merasakan dirinya berada di titik terendah dan akhirnya...? Pada suatu hari ketika beliau melaksanakan sholat ashar berjamaah, di saat banyak jamaah telah pulang meninggalkan masjid, kang Rezha Rendy gak pulang kerumahnya tapi curhat ke Allah sambil menangis. ๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ

Curhatnya gini...
"ya Allah, hamba kok kayaknya ga berguna gini ya? Padahal hamba yakin Engkau menitipkan potensi besar dalam diri hamba. Maaf ya Allah... Mulai hari ini hamba gak mau bandel lagi, hamba akan nurut apa mau-Mu. Jadiin hamba seperti yang Engkau mau, dan bukan seperti yang hamba mau. Titah hamba, ya Allah... Buatin agendanya tiap hari. Ini tangan hamba... Ini kaki hamba... Ini uang hamba... Semuanya hamba wakafkan untukMu, ya Allah... Pakai semua ini hanya untuk jalan manfaat bagi banyak orang, hamba wakafkan diri hamba, ya Allah..." (Rezha Rendy)

Itulah doa yang diucapkan kang Rezha Rendy saat itu. Doa yang menurutnya bener-bener resign, sebener-benernya resign dari bos-bos dunia, dan hanya mengabdikan diri pada Boss Penguasa Alam Semesta---Allah Subhanahu Wa Ta'aala.
๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ

Wait... Maksudnya resign di sini bukan berarti saya nyuruh kawan untuk resign dari kantor, ya. Tapi maksudnya adalah "resign-kan diri kawan-kawan" dari yang tadinya hanya berharap pada bos-bos dunia, berubah menjadi hanya mengharap ridho Allah Subhanahu Wa Ta'aala.

#

Terus apa yang terjadi sama kang Rezha Rendy?

Masyaa Allah... Kehidupannya berubah 180 derajat! Jadi lebih baik, lebih mudah, dan lebih bahagia. Namun beliau ga sombong. Fasilitas yang dirasakan hanya dianggap biasa. Kedekatan pada Allah lah yang beliau pertahankan terus, dan itu yang amat sangat disyukurinya. (Insyaa Allah akan diceritakan next time, ya)

#

"Kepunyaan Allah lah kerajaan langit dan bumi, Dan Allah maha perkasa atas segala sesuatu."
(QS: Ali-Imran, ayat 189)

Jadi... Bagi kawan-kawan yang gak ada kerjaan, jangan sedih.

Muslim itu pada dasarnya gak ada yang nganggur, saya juga gak tau nih apa yang Allah siapin buat kawan-kawan ketika kalian bener-bener
Doa dan bicara sama Allah, bahwa kawan mau mewakafkan diri kawan sekalian pada Allah

Siap yaaa jadi Employee of Allah?
Apapun yang kawan-kawan lakukan saat ini, pastikan Allah sang Bos Besar kita itu senang dan ridho. Tinggalkan apa-apa yang bisa membuat Allah murka dan marah sama kita.

Kenapa?

Karena kita adalah "Employee of Allah."

Tetaplah menjadi hamba. Tetaplah menjadi Employee of Allah, apapun kondisi kita saat ini.

Mungkin ada yang masih bingung, dan bertanya... "Setelah kita ikrarkan pada Allah bahwa kita mau menjadi Employee of Allah, indikatornya apa sih ketika kita merasa sudah diterima Allah?"

๐Ÿ‘‰ Di sini ada 3 point yang harus kawan lakukan dan pahami sebagai Employee of Allah:

1. Sadari dan pahami bahwa semua datang dari Allah (everyone comes from Allah)
Maksudnya adalah, kawan-kawan. paham bahwa semua yang kawan dapatkan di dunia ini adalah pemberian Allah, walaupun wasilahnya dari kantor atasan dan lain-lain. Termasuk ketika kawan masuk group ini, bukan saya yang bikin hebat, tapi Allah yang meridhoi kawan-kawan.

Paham, ya? ๐Ÿ˜‰

Parameter keberhasilannya adalah kawan-kawan memiliki hati yang tenang dan tetap tenang walaupun omzet naik atau turun. Mau karir goyang atau melesat, kawan tetap tenang.

Kunci ketenangan hati ini adalah Anda tahu bahwa semua masih dalam genggaman Allah. Mau rezeki belom dateng atau sudah, Anda tetap tenang.
Tafakur, karena kunci kepahaman ketika Anda berhenti sebentar untuk berusaha memahami ini.

2. Semua yang Anda lakukan baik yang besar atau yang kecil, kawan-kawan SADAR MELAKUKANYA HANYA UNTUK ALLAH

Jadi... Apapun yang kita lakukan saat ini harus sadar untuk Allah, w alaupun pekerjaan tersebut kita kerjakan karena disuruh oleh atasan, atau orang tua, atau pasangan kita.

Saya kasih contoh 'pekerjaan' yang remeh seperti... Mandi. Mandi itu juga harus karena Allah. Sebelum mandi kita "pamit" dulu sama Allah;
"ya Rabbi... Hamba mandi bukan cuma mandi aja nih, hamba mandi karena hamba tau Engkau suka melihat hamba bersih dan wangi. Jadi hamba mandi biar Engkau seneng nih."
Terus baca doa deh.

Contoh lagi...
Misal saya jualan, terus saya senyum.

Nah senyumnya bukan karena supaya pelanggan seneng atau biar toko kita ramai, tapi senyumlah karena Allah.

" Ya Allah.....hamba senyum bukan untuk pelanggan datang, tapi karena Engkau menyuruh hamba senyum kepada sesama saudara hamba. Maka hamba senyum karena Engkau, ya Allah."

Dan masih banyak lagi contohnya.

Inget ya materi yang lalu, berdoa atau curhat sama Allah bukan hanya dibatasi saat di atas sajadah aja. Curhat sama Allah bisa setiap saat. Saat naik kendaraan, saat ngobrol, saat sendirian, saat di pasar, saat di rumah, saat di taman hiburan, dan di semua tempat kita jadikan Allah serasa selalu ada di samping kita.

3. Potensi apapun yang Allah berikan buat kawan sekalian, gunakan untuk mengajak sebanyak-banyaknya orang kembali pada Allah ๐Ÿ˜ญ

Misal yang jago nulis, ya udah bikin tulisan-tulisan yang mengajak orang untuk kembali ke Allah.

Yang jago bisnis, ya sudah ajari orang tentang bisnis yang berlandaskan kejujuran dan ketakwaan pada Allah.

Yang jago service motor, ya sudah ajari orang untuk mahir service motor agar mereka menjaga dengan baik motor yang dititipkan Allah kepada mereka.

Intinya lagi-lagi saya tekankan; "JUST FOCUS ON ALLAH"

Apa-apa ke Allah, Apa-apa ke Allah Bingung... Curhat ke Allah. Senang... Bilang ke Allah. Sedih... Mengadu ke Allah. Galau... Lapor ke Allah. Sakit, ke Allah. Sehat juga ke Allah.

Paham, ya?

Harus dipahami loh, bukan ngerti doang.

#

Sekarang apa yg Anda rasakan?

Kalo Allah saat ini ada di samping kawan-kawan, kira-kira Anda mau bicara apa sama Allah? Apa yang mau kawan ungkapkan saat ini sama Allah?

Silahkan...
Silahkan ngomong... Sekarang rasakan... Rasakan Allah melihat kawan sekalian, rasakan Allah menunggu doa terbaik kawan-kawan. Silahkan ungkapkan ๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ

(Wallahu a'lam bishowab)

Insya Allah besok kita lanjut point ke-2, ya kawan-kawan.

#

Jika ada yang mau ditanyakan atau mau langsung tanya ke Allah.. Silahkan!

Karena Allah sebaik-baik pemberi penjelasan.

wallahu a'lam bishshowab.

Reza Novary
Employee of Allah
Sahabat Baitullah PPA