Materi PPA 10

Sebelum dimulai tak bosan-bosan saya ingatkan.

- Berdoa mohon kepahaman pada Allah SWT, karena "miraclenya" materi ini terletak dibalik dinding pemahaman.

- Hadirkan Allah, hayati resapi seakan-akan Allah sedang berbicara sama kawan sekalian.

- Baca perlahan, saran saya... baca dikala sepi, pantaskan diri untuk menerima pemahaman materi ini.

- Baca berulang-ulang dikala senggang, hingga timbul rasa cinta pada Allah SWT.

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Allahumma sholli 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad
Robbi zidni ilman warzuqni fahman
Subhanallah wa bihamdihi subhanallahil adhzim
Allahumma inna nas aluka
-ilman naafi'an,
-wa rizqon thoyyiban,
-wa 'amalan mutaqobbalan.


Kawan-kawanku yang dirahmati Allah, sudah pada sholat isya?
😊

Sambil nunggu yang lain, kita lanjut lagi yaaa.

Masih melanjutkan materi sebelumnya tentang "Ikhtiar Iman Maksimal"

Kali ini saya akan membahas lebih dalam tentang "Just Fokus On Allah" (JFOA)

JFOA ini adalah sebuah kata yang menjadi spirit banget di PPA.

JFOA dibagi menjadi 5 pilar oleh kang Rezha Rendy sang founder, yaitu:

1. "Everything Comes From Allah"

Kita harus paham dan sadar bahwa ketetapan baik maupun buruk, semuan itu berasal dari Allah Subhanahu WaTa'aala.

"... Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui."
(QS: Al-Baqarah, ayat 216)

Titik kulminasi ketika kawan-kawan paham pada point ini adalah, kita memahami bahwa semuanya dari Allah, dan kawan-kawan akan mendapatkan derajat ketenangan jiwa (nafsul Muthmainah) apapun kondisinya.

Misal bisnis kita sedang jatuh, dicurangi orang, karir mandeg sehingga otomatis rezeki agak tersendat, tapi kawan tetap tenang. Bukan ditenang-tenangkan, ya. Tapi tenang yang asli tenang karena paham dan ngerti bahwa kejadian tersebut cuma wasilah penghantar rezeki dariNya, dan kita sangat menyakini bahwa Allah bisa saja mendatangkan rezeki yang lain dari tempat yang tak disangka-sangka.

2. "Everything belongs to Allah"

Semua ini adalah milik Allah.
Iya, SEMUANYA!
👉 Kereta
👉 Pesawat
👉 Rumah uang
👉 Sekolah
👉 Media Iklan
👉 Facebook
👉 Dagangan dan lain-lain, pokoknya semuanitu kepunyaan Allah. Kita mah cuma dititipin aja.

"...Kepunyaan Allah lah segala yang ada di langit dan segala yang ada di bumi, dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya lagi Maha Terpuji."
(QS: Al-Hajj, ayat 64)

Kita sering banget kan denger tentang ayat di atas? Malahan ada yang hafal banget sama ayat tersebut.

Betul, ya? Sering denger, ya?

Tapi... ya itu cuma sekedar tau aja, bukan paham. Kalo beneran paham pasti kita tuh sedikit-sedikit sholat, langsung doa, langsung minta sama Allah. Bukannya sedikit-sedikit kredit. Sedikit-sedikit langsung cari bantuan kawan. Sedikit-sedikit langsung kerja keras banting tulang.

Paham, ya?

Orang yang memahami konsep ini pastinya juga ga akan bersedih kalo misal mobilnya hilang, karena pada dasarnya mereka memahami bahway yang ada pada diri mereka itu semuanya adalah titipan Allah.
Kalo harta hilang, anak hilang terus kita sedih berkepanjangan, naaaah itu tandanya kita masih belom paham tuh konsep "JUST FOCUS ON ALLAH!"

3. "Everything dedicated to Allah"

Adalah segala apapun yang kita lakukan pastikan kita lakukan secara sadar untuk Allah. Jadi kita merasa selalu dilihat Allah. Dan karena merasa dilihat Allah itulah kita jadi mengerjakan yang terbaik buat Allah. Ga mungkin tuh kita malas, kita korupsi, kita berbohong, mengambil harta orang lain, minta pujian, sholat buru-buru, wudhu asal-asalan, cuek sama orangtua, galak sama anak kecil, dan lain-lain.

Jika setelah melakukan suatu pekerjaan apapun masih mengharapkan makhluk, bukan dilakukan untuk Allah, berarti kita masih nyari followers. (Niat sempit tuh!) 😭

4. "Everything controled to Allah"

Adalah kawan-kawan harus memahami bahwa sebesar apapun masalah yang dihadapi, pencapaian yang seakan mustahil untuk diraih dan sebagainya, kawan tetap dalam kondisi tenang aja. Muncul optimisme tinggi karena tahu sebesar apapun masalah itu semuanya masih dalam kontrol atau genggaman tangan Allah Subhanahu Wa Ta'aala.

Jadi ketika kita mengejar target, ketika kita tengah ikhtiar... Hati kita tetap tenang karena kita paham sepaham-sepahamnya bahwa kita hanya menyempurnakan ikhtiar. Dan Allah bisa saja dengan seketika mampu mendatangkan hal-hal yang kita tuju, sekalipun itu mustahil di mata manusia.

Ngomong-ngomong masalah "mustahil", itu berkaitan erat dengan Tauhid.

Maksudnya adalah... Kawan-kawan percaya kepada sesuatu yang bersifat tidak mungkin atau bahkan di luar nalar manusia, berarti menandakan kawan-kawan itu beriman.

Di hari ini mungkin banyak banget dari kita yang berkata; "ga ada yang ga mungkin bagi Allah", tapi terlepas dari itu ketika ada berita berita yang mustahil menurut dia, serta merta bilang HOAX. (Gimana sih? Padahal sebelumnya bilang ga ada yang ga mungkin bagi Allah)

Paham maksudnya, ya?

Ada salah satu temennya kang Rendy sampai dijauhi kawan-kawannya, hanya karena menyebarkan testimoni alumni private class PPA yang Allah buat tagihan kartu kreditnya sebesar 5 juta berubah jadi 0 (nol)!

Bayangin... Tagihan kartu kredit yang tadinya sebesar 5 juta rupiah, setelah dia berdoa... Tiba-tiba ga lama kemudian total tagihannya jadi 0 (NOL)!

Menurut kawan sekalian... Hal 'ajaib' itu bisa terjadi ato engga?

Yang jawab "engga", berarti masih ragu tuh(?)

Alumni privat class PPA tersebut, ketika tahajud beliau berdoa penuh keyakinan, penuh tauhid, seperti ini doanya.... "ya Allah... Kalo hamba boleh minta, hapuskanlah data tagihan saya di sistemnya itu (sistem kartu kredit), bagiMu itu mudah...."

Mungkin bagi sebagian orang, doa kaya gitu tuh dianggap ga waras banget, ya? Doa ko kaya gitu?
Tapi memang begitulah kawan, kalau Tauhid sudah mantap dihati, APAPUN ga jadi halangan bagi kita untuk berdoa.

Saya pribadi pun pernah beberapa kali minta uang kaget, dan...? Masya Allah... Tiba-tiba aja ada tuh yang transfer dengan sebabmusabab yang ga pernah saya bayangkan.

Lanjut lagi yang dialami alumni tadi... Beneran tuh di hari ke-7 setelah berdoa, ketika surat tagihan datang... Masya Allah... Tagihan yang tadinya 5 juta, oleh Allah bener-bener dijadikan 0 (nol)!
Allahu Akbar!! 😭

5. "Everything shall returned to Allah"

Kawan-kawan harus memahami bahwa sejatinya semua itu akan kembali kepada Allah.

Orang yang memahami ini pasti dalam segala aktivitasnya penuh kehati-hatian. Ga mungkin orang tersebut melakukan hal yang Allah ga suka. Ga mungkin pula mengambil hak orang lain, korupsi, jahat terhadap binatang, karena dia sadar bahwa segala sesuatunya itu akan kembali pada Allah dan akan diminta pertanggung jawaban kelak di akhirat.
Ia akan menjadi orang yang paling tulus karena di setiap aktivitas bisnisnya, kerjanya, hidupnya ia lakukan dengan hat-hati, merasa selalu diawasi Allah.

"Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitakanNya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu, padahal mereka melupakannya dan Allah maha menyaksikan segala sesuatu"
(QS Al-Mujadalah, ayat 6)

Kawan-kawan yang saya cintai karena Allah....
Lanjut lagi masih di point ke-2 dari 5 point PPA.

Ada satu konsep yang sangat saya inget, yaitu
Konsep Mengajak

Sepertinya udah saya singgung sedikit di materi-materi sebelum ini.

Konsep Mengajak ini adalah praktek kita dalam keseharian setelah kita memahami betul 5 Pilar JFOA.

Sebenernya ada cerita yang menarik yang bisa disimak dalam buku PPA, namun kayaknya kalo ditulis di sini akan membutuhkan waktu agak panjang (jadi kalo penasaran silahkan beli bukunya aja, ya) 😊

Konsep Mengajak ini sudah diceritakan juga di dalam Al-Qur'an, kisah tentang nabi Musa Alaihissalaam yang ketakutan ketika hendak mengingatkan Fir'aun.
Kondisinya sama persis dengan kondisi kawan saat ini, kan?

👉Takut rumah disita

👉Takut ga bisa bayar cicilan

👉Takut anak ga bisa sekolah

👉Takut bisnis hancur

👉Takut iklan boncos

👉Takut ga dapet jodoh, dan segalamacam ketakutan kawan saat ini

Namun Allah mengajarkan kepada kita, termasuk saya, ketika bingung kita harus seperti apa dan harus bagaimana?

Ketika menghadapi masalah, caranya adalah... mengadulah kepada Allah. Jangan langsung ikhtiar.

"Dan ingatlah ketika TuhanMu menyeru Musa (dengan firman-nya) "Datangilah kaum yang dzolim itu (yaitu) kaum Fir'aun, mengapa mereka tidak bertakwa?
(QS: Asy-Syu'ara, 10-11)

Seketika Musa Alaihissalaam ketakutan hingga lidahnya keluar, sesak dadanya dan terasa berat dirinya.

"Dia (Musa) berkata; Ya Tuhanku, sungguh aku takut mereka mendustakan aku, sehingga dadaku terasa sempit dan lidahku tak lancar, maka utuslah Harun (bersamaku) sebab aku berdosa terhadap mereka, aku takut mereka akan membunuhku."
(QS Asy-Syu'ara, ayat 12-14)

Perhatiin deh Nabi Musa Alaihissalaam ketika ia dalam keadaan takut. Dia (nabi Musa) pinter curhatnya langsung ke Allah, dan kemudian baru meminta supaya saudaranya, Harun, diangkat pula menjadi nabi, untuk menemaninya.

Coba kalo kita...?

Kalo kita mah ke 'Harun' dulu, kalo udah mentok baru deh ke Allah.
(Astaghfirullaah... 😭)

Pinjem uang dulu, kalo udah ga ada yang minjemin baru deh ke Allah.
(Astaghfirullaah... 😭)

Cari bantuan temen dulu, kalo buntu ga ada yang bantu... Baaaru deh ngadu ke Allah!
(Astaghfirullaah... 😭)

Kita mah kebalik!

Padahal kalo kita ke Allah dulu, insyaa Allah masalah kita 50% udah kelar tuh, tinggal disempurnakan dengan ikhtiar yang Insyaa Allah hasilnya jauuuh lebih mudah.

Ribuan alumni private class PPA sudah membuktikannya, termasuk beberapa pembaca group ini sudah merasakan dampaknya.

Kita mah aneh, masa mau masuk wc aja minta ditemenin Allah (berdoa) sedangkan mau buka bisnis, engga.
Mau jalanin usaha, engga. Mau nyelesain hutang, engga. Ngajar di kelas, engga. Mendidik anak, engga. Mau masak, engga. Ga minta diteminin Allah, ga bilang dulu sama Allah. Ga izin dulu ke Allah! 😭

Harusnya apa-apa tuh ajak Allah, upayakan selalu libatkan Allah dalam hal sekecil apapun.

Padahal Allah janji kalo kita ngajak Allah, Allah bilang..."Aku akan mendengar bersamamu, berjalan bersamamu, melihat bersamamu."

Jadi... telinganya kita, tangan kita, mata kita akan langsung dibimbing Allah. Kalo udah dibimbing Allah, kira-kita kemungkinan untuk berhasil itu besar ataukah kecil?

Paham, ya?

Praktekan!
Ajak Allah dan selalu minta temani Allah kapanpun dan di manapun kawan-kawan akan beraktivitas.

Baik...

Lanjut ke Konsep Titip

Sebenernya ketika kawan sudah memahami konsep temani, konsep titip inipun ga jauh beda maksudnya.

Saya perjelas, ya...

Berat loh kawan kalo kita sebagai manusia kesemuanya kita yang pikirin, kita yang ngurusin.

Udahlah... Serahkan pada Allah segala hasil dari proses ikhtiar kita, titipkan hasilnya kepada Allah, karena tugas kita adalah hanya menyempurnakan ikhtiar dan mendekat kepadaNya.

Masalah ada bukan untuk dicari penyelesainnya, melainkan harus dicari pesan cintaNya.
Maka mendekatlah kepadaNya, lakukanlah ibadah bukan hanya karena agar dibantu permasalahannya.

Beneran deh, kalo masalah kita selesai secara ajaib, itu hanya bonus aja. Yang paling penting adalah kedekatan kita pada Allah. Jangan jadikan dunia di pundak kawan-kawan, bisa capeee...! 😭

"Jadi saya harus ibadah aja gitu ya, mas Reza? Sholat terus? Ngaji terus dan meninggalkan semua pekerjaan?"

Bukan gitu juga. Maksud saya, jadikan dunia ini hanya sebagai alat untuk mendekat kepada Allah.

Pahami deh, sejujurnya masalah yang datang itu sebenernya jadi jalan atau jadi alasan kita mendekatkan diri pada Allah, kan?

Kalo ga ada masalah biasanya kita tuh suka lupa sama Allah, suka terlena dengan dunia. 😭😭😭

Jadi paham ya dengan konsep Titip ini?

Jangan pernah kita merasa yang paling hebat. Jika kita sebagai guru, saat anak-anak didik sudah pulang, doakan mereka, titip sama Allah agar ilmu yang disampaikan di kelas bisa terus nempel di kepala mereka.

Bagi kita pebisnis, setelah presentasi, titip hasilnya sama Allah semoga hasil presentasi membuahkan kerjasama (proyek)

Bagi kita seorang ibu, titiplah suami dan anak anak kepada Allah ketika mereka keluar rumah, agar Allah selalu menjaga mereka di manapun berada.

Bagi kita seorang bisnis online, titiplah dagangan kita pada Allah, ketika kita sudah ikhtiar memasarkannya.

Titip-titiplah pada Allah, karena Allah tidak akan pernah mengecewakan kita.

Wallahu a'lam bishshowab.

Reza Novary
Employee of Allah
Sahabat Baitullah PPA