Sebelum dimulai tak bosan-bosan saya ingatkan.
- Berdoa mohon kepahaman pada Allah SWT, karena "miraclenya" materi ini terletak dibalik dinding pemahaman.
- Hadirkan Allah, hayati resapi seakan-akan Allah sedang berbicara sama kawan sekalian.
- Baca perlahan, saran saya... baca dikala sepi, pantaskan diri untuk menerima pemahaman materi ini.
- Baca berulang-ulang dikala senggang, hingga timbul rasa cinta pada Allah SWT.
Bismillaahirrohmaanirrohiim
Allahumma sholli 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad
Robbi zidni ilman warzuqni fahman
Subhanallah wa bihamdihi subhanallahil adhzim
Allahumma inna nas aluka
-ilman naafi'an,
-wa rizqon thoyyiban,
-wa 'amalan mutaqobbalan.
POINT 2 PPA
IKHTIAR IMAN MAKSIMAL (kuncinya : Enyahkan Berhala!)
Alhamdulillaah, bi idznillah materi kita memasuki point PPA yang kedua.
Sebelumnya kita sudah mempelajari point ke-1 tentang "Meluaskan Niat"
Sebenarnya dengan meluaskan niat saja kawan-kawan sudah bisa menyelesaikan permasalahan 50% dengan bantuan Allah.
๐ Apakah cukup hanya dengan meluaskan niat, mas?
☝ Cukup banget! Asalkan kawan-kawan paham dengan benar materi point 1, yang saya maksudkan adalah berdoa dengan hati yang bergetar karena luasnya niat tersebut. Bukan hanya fokus pada permintaan peribadi, namun bagaimana permintaan kita juga mengandung maslahat buat orang banyak, sehingga Allah ridho dengan keinginan kita itu.
Namun untuk kasus beberapa orang, masih perlu disempurnakan ikhtiarnya dengan point lanjutan ini, yaitu "point ke-2 tauhid PPA"
Siap, yaaa!
Sebelum masuk materi, saya mau tanya dulu...
Siapa di sini yang inget kisah nabi Ibrahim Alaihissalaam, yang berhasil menghancurkan berhala dengan "kapak kecerdasannya?"
Yang lupa... Saya ingatkan sedikit, yaaa.
▶ Jadi... Ibrahim menghancurkan berhala-berhala yang ada di ruangan ibadah Raja Namrud, dan hanya meninggalkan sebuah berhala yang paling besar. Kemudian dikalungkanlah sebuah kapak di leher berhala besar yang disisakannya tersebut.
Nah, kalo berhala yang berupa patung, sudah dihancurkan oleh Ibrahim pada jaman dahulu, dan juga sudah dihancurkan oleh nabi Muhammad ketika Fathul Makkah.
Apakah Berarti semua berhala di dunia ini sudah musnah dihancurkan?
Jawabannya ternyata... "Belum!", kawan-kawan.
Masih ada nih berhala-berhala baru yang muncul pada zaman ini, yaitu:
๐ Uang!
๐ Jadi Atasan
๐ Kerjaan
๐ Warisan
๐ HandPhone
๐ Pasangan
๐ Saldo rekening
๐ Ayat-ayat Qur'an yang diselipkan di dompet
๐ Batu Akik dan lain-lain itulah berhala-berhala yang ada pada masa ini.
Pemisalannya begini;
๐"Mas, gimana saya bisa umroh kalo ga ada Uang?" ๐Tuhannya Uang.
๐"Mas, gimana bisa kerja di sana? Kan saya ga ada Orang Dalem. ๐Tuhannya Orang Dalem.
๐"Saya mah nurut aja deh apa kata Boss, daripada dipecat. Gapapa haram juga." ๐Tuhannya Boss.
๐"Kalo suami saya di-PHK, nasib saya dan anak-anak gimana?"๐Tuhannya suami dan pekerjaan.
▶ Ati-ati tuh...! Tuhan-Tuhan baru kita saat ini, jangan sampe kita benar-benar menyakini ga bisa umroh kalo ga punya Uang, bayar hutang butuhnya Uang, mau kerja butuhnya Orang Dalem...
Jika kawan sekalian perti itu, saya ucapkan selamat datang di dunia kerja keras karena niatnya hanya Dunia semata (niat sempit).
Ingat kaidah, ya! Jika yang kita cari hanya dunia, siap-siaplah berlelah-lelah dan siap-siaplah menikmati perbudakan masa kini. Namun jika yang dicari itu Allah/akhirat, siap-siaplah mendapatkan keajaiban dan dibantu oleh Allah.
Nah... Kalo gitu kita sama-sama paham, ya?
#
Masih ada satu berhala lagi yang kadang-kadang kita ga sadar bahwa itu sudah jadi 'sesembahan' kita sehari-hari.
Apakah itu?
Iya itu...๐ ikhtiar kita sendiri!
๐ญ๐ญ๐ญ
Loh, kok? Maksudnya apa, mas?
Maksudnya...
- Kita percaya apa yang saat ini kita miliki adalah karena hasil dari kerja keras kita.
- Kita menyangka mobil, motor, rumah yang kita dapati saat ini, itu semua karena hasil keringat kita.
- Bisa juga kita merasa sukses bisnis online itu karena kita bisa Tekhnik Closing, FB Ads, Covert Selling, dan lain-lain.
๐ญ๐ญ๐ญ
Ucapan-ucapan ini misalnya;
"Kalo saya cara ngomongnya gini, pasti orang langsung beli. Kalo cara kerjanya gini, pasti hasilnya besar nih."
See... See... Seketika itulah kita menuhankan ikhtiar kita.
Astaghfirullaah ...
๐ญ
Padahal yang mengijinkan itu terjadi tetaplah hanya Allah Subhaanahu Wa Ta'aala!
Yang menyebabkan kehidupan kita bahagia saat ini, punya kendaraan, kerjaan bagus, punya rumah dan lain-lain itu adalah semuanya atas izin Allah Subhanahu Wa Ta'aala.
Paham yaaa, kawan-kawan?
#
Lanjut lagi!
Makanya... Ketika nanti kawan-kawan mulai praktekan point IKHTIAR IMAN MAKSIMAL ini, maka siap-siaplah berucap; "good bye" pada kerja keras. Dan mulai saat ini gantilah ikhtiar maksimal MENJADI Ikhtiar Iman Maksimal.
Yang harus dimaksimalkan itu imannya, sedangkan ikhtiar sewajarnya aja.
✅Waktunya sholat, ya sholat!
✅Waktunya istirahat, ya istirahat!
✅Waktunya dengan keluarga, ya dengan keluarga!
▶ "Ga perlu terlalu menggebu-gebu seakan-akan kita ga akan dapet rezeki kalo ga banting tulang!"
Di sini PPA bukan mau ngajarin malas, ya.
Maksudnya adalah... Kalo kerja ya kerja sewajarnya aja.
Ga perlu lah begadang demi kerjaan. Mending begadang buat tahajud. Ga perlu lah kerja lembur pulang malam, mending di rumah main sama anak dan keluarga. (pahala karena Allah)
Waktunya sholat, ya sholat! Waktunya makan, ya makan!
Masih bingung?
Saya kasih contoh cerita Haji Sulam si Tukang Bubur naik haji, yaaa (ini kisah nyata, loh!)
Kawan-kawan tau Haji Sulam, kan ya?
Iya, yang ceritanya diangkat ke layar kaca dalam bentuk sinetron.
Sekali lagi... Kisah Haji Sulam adalah kisah nyata, ya kawan-kawan.
Jadi... Film/ sinetron berjudul Tukang Bubur Naik Haji ini bercerita tentang Haji Sulam, yang setiap hari menabung sekitar Seribu sampe Dua Ribu Rupiah perharinya.
Nabung buat apa, coba?
Buat naik haji!
Wewwww! Kapan berangkatnya kalo cuma nabung segitu sehari? Betul, ga?
Betuuul!
Kalo menurut logika kita memang betul... "Mau sampe kapan pak Sulam nunggu berangkat haji kalo nabungnya cuma serebu ato duarebu sehari?
Tapi apa jawaban Haji Sulam ketika ditanya seperti itu?
Jawabnya, adalah;
"Bukan... Bukan uang ini yang berangkatin Emak saya ke Tanah Suci, tapi Allah! Ini uang hanya ikhtiar saya doank. Allah yang memberangkatkan Emak, bukan Uang!" jawab Sulam
Jlebbb!!!
Yang begitu itulah yang dinamakan ikhtiar iman maksimal.
Ikhtiarnya tetap maksimal, namun imannya lebih maksimal lagi!
Fokus ke Allahnya lebih maksimal. Sulam ga menyakini bahwa yang mengubah keadaan adalah ikhtiarnya. Yang Sulam yakini adalah bahwa yang mengubah itu tetaplah Allah. Tugas kita manusia hanyalah menyempurnakan ikhtiar yang bisa kita lakukan, sedangkan yang mengubah dan menyelesaikan masalah adalah Allah Azza Wajalla.
Dan seperti yang dikisahkan dalam sinetron tersebut, Sulam akhirnya bisa naik haji dari rezeki yang tak disangka-sangka. Masya Allah...
๐ญ๐ญ๐ญ
#
Baiklah kawan-kawan, kita lanjut lagi ya...
Kata ikhtiar iman maksimal ini adalah penjabaran dari ikhtiarnya maksimal dan imannya juga harus lebih maksimal, karena ini adalah urgensi dari Tawakkal kita pada Allah/ tawakkaltu alalloh.
Di situlah letak miraclenya.
Kawan sekalian boleh saja ikhtiar macam-macam dalam menyelesaikan masalah dunia ini. Tapi perlu diingat... "Fokuskan pikiran kita bahwa yang menyelesaikan masalah adalah bukan ikhtiar kita tersebut, melainkan hanya atas seizin Allah."
#
"Sungguh engkau tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki, dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk."
(QS Al-Qashash, ayat 56)
Telah dijelaskan secara gamblang melalui kisah Siti Hajar yang bolak balik 7 kali antara Shafa dan Marwah, untuk mencari air buat anaknya (Ismail) yang kehausan.
Kalo menurut logika kita, ngapain sih Siti Hajar bolak-balik di tempat yang sama, padahal kan udah ketauan kalo di situ tuh ga ada air?
Jawabnya adalah...
Karena Siti Hajar tau, yang dilakukannya cuma ikhtiar dan hanya Allah yang akan memancarkan air dimanapun berada.
Siti Hajar berlari-lari kecil hanya untuk merayu Allah. Mau membuktikan bahwa dirinya (Siti Hajar) sedang menyempurnakan ikhtiar.
Bisa dipahami ya, kawan?
Ikhtiar kita jalani terus, tapi fokus kita hanya ke Allah.
JUST FOCUS ON ALLAH!
Untuk memperjelas materi "Ikhtiar Iman Maksimal" ini, Saya akan menganalogikan dengan kehidupan seekor Burung.
Pertanyaannya; "apakah kita ini sudah ikhtiar iman maksimal? Tapi kenapa masih belom juga dicukupkan oleh Allah?"
Sebelum menjawab, saya mau tanya: "...sebenernya yang kita lakukan selama ini, kerja keras ataukah tawakal?"
Kerja keras dan tawakkal ini merupakan dua hal yang amat jauh berbeda, tetapi seringkali dianggap sama. Karena itu kita perlu belajar dari tawakkalnya Burung yang diisyaratkan oleh Nabi Muhammad Sholalloohu 'Alaihi Wasallam, berikut ini:
Dari Umar bin Khathab Radiallaahu Anhu, dari Rasulullah Shalallaahu Alaihi Wasallam beliau bersabda :
"Seandainya kalian sungguh-sungguh bertawakkal pada Allah, sungguh Allah akan memberikan kalian rezeki, sebagaimana Allah memberi rezeki kepada seekor Burung yang pergi dalam keadaan lapar dan kembali dalam keadaan kenyang"
(HR. Imam Ahmad, Turmudzi, Nasa'i, Ibnu Majjah, Ibnu Hibban dan Al Hakim)
Inilah solusinya, kawan. ๐ Kita harus bertawakkal seperti tawakalnya se-ekor Burung.
Jadi... Jika selama ini masih ada yang terjebak masalah hutang dan belom selesai-selesai, maka perhatikan pembahasan ini
Yang saat ini masalahnya atau keinginannya belom dipenuhi Allah,
Sekali lagi perhatikan pembahasan ini
Sebenernya apa sih yang Allah dan rasulullah maksud dengan tawakalnya Burung ini?
Coba deh perhatiin burung-burung gereja yang sedang mengais-ngais/ mencari-cari makanan di pepohonan, ataupun di atap-atap rumah.
Lihat mereka selama mencari makan, keadaannya gimana?
Ada ga dari mereka yang "GALAU/STRESS" saat sedang mencari makan?
Ada ga dari mereka yang ngeluh... "aduuhhhh... Jam segini belom dapet makan, euy! Pusing ni kepala. (ceritanya ngerti bahasa Burung ๐)
Belom pernah kan liat burung stress ketika mereka belom dapet makan? Ga ada kan beritanya di portal berita SEEKOR BURUNG BUNUH DIRI KARENA GA BISA MENCARI MAKAN
Malahan kebanyakan dari kita sebagai manusia yang justru ngeluh seperti itu.
Ketika ada masalah, ngeluuuhhhh mulu. Padahal beberapa hari kemudian masalahnya kelar-kelar aja tuh.
(jadi apa gunanya kita ngeluh? Buat apa ngeluh kalo itu cuma menghilangkan pahala saba?)
๐ญ๐ญ๐ญ
#
Saat ini saya punya seekor ikan kecil---Red Zebra di aquarium aquascape, yang matanya buta! (kedua matanya dimakan ikan Black Ghost)
Awalnya saya pikir... Paling ga akan lama lagi ni ikan pasti mati! Eh... Ternyata ketika saya amati dari hari ke hari, ikan tersebut tetep hidup loh! Dia bisa makan, walaupun matanya buta. Dan meski dia ga tau makanan itu ada dibsebelah mana, sang ikan masih bisa "mencaplok makanannya!"
Siapa lagi kalo bukan Allah yang membimbing ikan 'buta' itu?
๐ญ๐ญ๐ญ
Masya Allaaah... saya dari ngeliat ikan aja bisa dan ambil banyak pelajaran bahwa memang cuma Allah yang Mahabisa ngasih rezeki pada semua makhlukNya!
#
Balik lagi ke Burung tadi. Ketika pagi menjelang, apakah Burung tersebut tau di lokasi mana yang padinya banyak dan yang nantinya akan dia makan?
Burung terbang keluar sarang hanya ikhtiar aja, hanya mengikuti instingnya aja. Kalo ga ada makanan di tempat A, dia berpindah ke tempat B. Kalo ga dapet di tempat B, dia terbang lagi ke tempat C. Ga ada yang stress, tuh Burung!
Kadang manusia udah punya kerjaan aja, atau pedagang yang udah punya langganan aja masih pusing mikir mau dapet uang tambahan dari mana?
Astaghfirullaah...
Beda banget sama Burung.
Manusia... Seakan akan dia lupa bahwa Allah lah yang Maha memberi mereka rezeki.
Kenapa mereka pusing? Karena mereka menggantungkan rezekinya pada ikhtiar yang mereka lakukan!
Tanda seseorang hamba tertekan dengan ikhtiarnya sendiri adalah ketika hasil ikhtiarnya ga sesuai dengan yang dibayangkan, maka hatinya kecewa.
(Al-Hikam)
Inilah bedanya ikhtiar kita dengan Burung.
Kalo Burung ikhtiarnya tawakal, kalo kita ikhtiarnya menggunakan akal/ logika.
Kawan-kawanku yang saya cintai karena Allah....
Oleh karenanya,
mulai saat ini kita gunakan ikhtiarnya Burung. Ikhtiarnya maksimal, namun hati atau kecenderungan kita hanya fokus ke Allah Subhanahu Wa Ta'aala.
Bisa?
(Bersambung)
Wallaahu a'lam bishshowab.
Reza Novary
Sahabat Baitullah PPA