Materi PPA 13

Sebelum dimulai tak bosan-bosan saya ingatkan.

- Berdoa mohon kepahaman pada Allah SWT, karena "miraclenya" materi ini terletak dibalik dinding pemahaman.

- Hadirkan Allah, hayati resapi seakan-akan Allah sedang berbicara sama kawan sekalian.

- Baca perlahan, saran saya... baca dikala sepi, pantaskan diri untuk menerima pemahaman materi ini.

- Baca berulang-ulang dikala senggang, hingga timbul rasa cinta pada Allah SWT.

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Allahumma sholli 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad
Robbi zidni ilman warzuqni fahman
Subhanallah wa bihamdihi subhanallahil adhzim
Allahumma inna nas aluka
-ilman naafi'an,
-wa rizqon thoyyiban,
-wa 'amalan mutaqobbalan.


Alhamdulillaah...
akhirnya kita masuki Point ke-4 dari 5 poin yang ada dalam materi Pola Pertolongan Allah.
Berarti... Sebentar lagi kawan-kawan akan mengetahui secara lengkap kelima point penting PPA tersebut.

Masya Allah...
Sudah banyak yang merasakan keajaiban, banyak sudah yang dibantu oleh Allah, padahal ke-5 pola PPA belom dishare secara lengkap.

Saran saya... Jaga dan syukuri terus nikmat itu, ya. Berpegang dan berdekatanlah terus sama Allah, jangan dilepas lagi. Sebab sungguh rugi ketika kawan-kawan sudah mengetahui ilmu Tauhid ini kalo cuma dibaca sampe ngerti, etapi pass udah ngerti gitu bukannya dipraktekin malahan di tinggalin(?)
Rugiii banget kawan sekalian!

Karena gabungnya kawan di group ini aja, lagi-lagi saya katakan ini mungkin salah satu cara Allah berbicara sama kawan sekalian.
😭

Kawan-kawan sadar atau tidak, saat inipun Allah sedang melihat kawan sekalian yang membaca pesan ini.

Jagalah terus keyakinan dalam hati, dan aplikasikan/ praktekan Tauhid ini dalam kehidupan kita sehari-hari.

Saya cuma berdoa; moga dengan wasilah ilmu Tauhid ini, kehidupan kawan-kawan akan jadi lebih mudah. Dan akan mengetahui kemana fokus kita sebenernya. Lebih mengetahui lagi hak-hak Allah, yang mana dampaknya akan berlanjut mendapatkan kemudah-kemudahan hidup di dunia dan juga di akhirat kelak.
(Aamiin... Insya Allah bi idznillah)

Kawan-kawan yang dirahmati Allah, baiklah kita mulai Point 4 PPA

Total Bersyukur (Kuncinya : Tidak Ada Paksaan)

Jika kawan-kawan perhatikan, orang yang sering mendapatkan pertolongan Allah dan memperoleh kemudahan-kemudahan dalam hidupnya. Hal ini sangat sangat terlihat jelas dari air mukanya.

Coba deh liatin...
Wajah Orang yang mendapatkan kemudahan dari Allah itu biasanya cerah, ceria, bahagia jadi dirinya sendiri dan fokus pada kehidupannya di saat ini, pikirannya pun ga melayang kemana-mana.

Syukur itu memang ajaib, karena rasa ini kalo dijaga terus akan mengundang kebaikan-kebaikan yang lain layaknya magnet. Nyaman banget deh rasanya deket sama orang-orang yang senantiasa bersyukur. Pikiran dan hatinya tidak terbuai dengan apa yang belom dia miliki, melainkan lebih bersyukur menikmati apa yang sudah ia miliki.

Bukannya mereka ga punya keinginan, hanya saja mereka ga melulu fokus pada keinginan itu. Makanya mereka selalu kelihatan bahagia, oleh karena fokusnya mereka udah beneran just focus on Allah! bukan fokus memikirkan keinginan-keinginan.

Kenapa kelihatan bahagia?
Karena mereka ga memusingkan apa yang ga mereka miliki.

Bandingin dengan orang yang ga bersyukur... Aura mukanya kecut merengut kurang bersahabat. Orang gak bersyukur itu hanya fokus menuruti hawa nafsu terhadap apa-apa yang di-inginkan, sehingga mereka akan sulit bersyukur walaupun telah diberi banyak kebaikan.

"Dan ingatkah juga tatkala TuhanMu berkata: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah nikmat kepadamu, dan jika kamu mengingkari nikmatKu, maka sesungguhnya adzabku sangat pedih."
(QS: Ibrahim, ayat 7)

Itu sudah janji Allah memang. Namun kalo boleh saya saranin... Kalo bersyukur ya syukur aja, ga usah pake syarat apa-apa.
Berterimakasihlah pada Allah dengan setulusnya.

Bukankah dosa kita teramat sangat banyak? Masih belom cukup malukah kita di hadapan Allah, jika bersyukur harus dengan syarat-syarat (pemberian/ pamrih?)
Kita tidak diadzab langsung oleh Allah karena banyaknya dosa aja harusnya tuh kita udah bersyukur.
Eeehh... ini malah tidak!
Saat ini kita di depan Allah dengan tangan, mata, kaki, mulut yang diberikan Allah, tapi justru kita malah berbuat maksiat persis DI DEPAN mata Allah. Astaghfirullaah...😭😭😭

Allah terlalu baik' sama kita. Selama ini kita dikasih makan, dikasih oksigen, anggota badan, keluarga, anak dan lain lain selama berpuluh-puluh tahun tapi kita jarang banget bersyukur. Kita ga sadar bahwa semuanya itu perlu dan patut selalu disyukuri.

Masih bingung?

Jadi gini, kebanyakan dari Kita ini bersyukur kalo dikasih sesuatu yang baru dan bukan yang sudah lama kita miliki.

Paham, ya?

Biar lebih mudah saya kasih contoh deh.
Umpamanya gini... Sekarang kawan-kawan buka telapak tangannya. Kosong, kan?

Udah gitu tiba-tiba saya kasih Anda uang 100 ribu! Gimana perasaanya? Seneng, ya? Bersyukur, kan?

Itulah manusia bersyukurnya pake syarat, harus dikasih dulu. Padahal coba liat, pakah telapak tangan yang dibuka tadi sudah disyukuri Setiap hari? Apakah mata yang bisa melihat serta dapat membedakan antara uang dan kertas koran itu sudah disyukuri?
Apakah otak yang bisa berpikir dan bisa mengatur mana yang baik dan buruk itu pun, sudah disyukuri?
Tidak, kan? Kawan-kawan sering lupa, kan?

Maunya dikasih dulu, baru bersyukur. Masih mending rasa syukurnya lama, ini mah sebentar banget, cuma sesaat setelah dikasih aja.

Betul ga?

Ada yang masih bingung, kawan?

Gini deh saya kasih contoh lagi, ya...

Dulu, sewaktu kawan-kawan beli motor baru, perasaannya gimana? Seneng, kan? Uh... So pasti bahagia, ya? Bersyukur, ga?

Bersyukur, dong mas!

Betul gitu ya... Setiap hari tuh motor dilap. Baru kena becek dikit aja langsung dicuci. Dikasih aksesoris biar keren. Dikasih sticker biar makin cakep, betul ga?

Tapi rasa senang dan rasa syukurnya itu loh paling cuma beberapa minggu saja, betul ga?
Setelah motor sudah agak lama, eh maka dianggap biasa aja tuh bagi kawan-kawan. Ga ada tersisa rasa syukur yang dulu pernah ada. Malah lebih parah lagi... Kita justru "iri" melihat tetangga atau kawan beli motor keluaran baru yang merk-nya lebih bagus dari punya kita!
😭

Inilah salahnya, kita hanya bersyukur cuma di saat ketika diberi sesuatu yang baru pada hari itu. Bersyukurnya sesuai trend, padahal bersyukur tuh bukan kaya gitu. Bersyukur itu adalah menerima dan menjaga apa yang udah ada pada kita saat ini.

Balik lagi ke contoh motor tadi, ya...

Adakah di antara kawan-kawan di sini yang setiap pagi selalu bersyukur ketika kunci motor dimasukan ke lubangnya, dan kemudian motor bisa distarter? Mesin motor nyala, adakah yang bersyukur?

Adakah kawan di sini yang bersyukur selama dalam perjalanan, bersyukur karena ban motornya ga kempes ataupun bocor?

Adakah di sini yang bersyukur ketika mengendarai motor yang mesinnya ga mogok?
Pentil bannya ga tiba-tiba lepas di tengah jalan, bensinnya ga mendadak habis, olinya ga kering.
Adakah yang bersyukur pada Allah atas semuanya itu?

Engga, kan?

Selama ini kalo kita naik motor banyakan "selamat"-nya, tapi pernahkan berpikir bahwa yang mengizinkan kita selamat setiap kali naik motor itu siapa?

Kita... Karena sudah sering naik motor, jadi merasa jago selap-selip?

Masya Allah...
Yang ngizinin kita selamet sampe tujuan itu hanya Allah!!

Sadari...!
Hayati...! Bisa apa kita kalo ga ada Allah?
😭

Itu baru motor aja, belum yg lain. Banyak dari kita yang sibuk iri mempercantik diri dan wajah, tapi lupa bersyukur kalo kita tuh punya...
- Hidung
- Mulut sempura
- Telinga bisa mendengar
-Kelopak mata bisa bergerak buka tutup
- ....
Adakah yang bersyukur?
😭

Astaghfirullaah.... Kita semua masih jauuuh... Jauuuuhhh banget dari rasa syukur itu!

Saya juga sama, kawan-kawan. Saya masih terus belajar menghadirkan Allah di setiap detik kehidupan ini.
Masih belajar juga bagaimana menghadirkan rasa syukur setiap saat di kehidupan yang berjalan. 😭

#

Berikut ini ada tips dari kang Rendy Rezha, tentang tata cara gimana sih kita agar mencapai state syukur, yaitu:

1. Berdoalah pada Allah minta dijadikan dan dibantu untuk menjadi seseorang yang selalu bersyukur, karena lagi-lagi hanya dan hanya Allah yang bisa memutuskan apakah kita diberi kemudahan untuk bersyukur atau tidak.

2. Ambil waktu sendirian berdua sama Allah SWT (me time) untuk bertafakur, agar memahami bahwa semua ini milikNya, semua fasilitas yg ada pada kita itu hanyalah titipan dariNya.
Dalam kesendirianmu itu temuilah Allah dengan hatimu, lihat keadaan dirimu yang penuh dosa dan maksiat, namun Allah masih saja menutupi seluruh aib-aibmu, padahal bisa saja Allah langsung menghukummu.
Seharusnya inilah salah satu alasan kita untuk selalu bersyukur setiap saat!
Temukanlah bahwa diri kita ini lemah tak berdaya. Kalo bukan Allah yang mencukupi kehidupan kita, siapa lagi?
Akuilah kehinaan kawan di depan Allah. Akuilah! Akuilah... Maksiatmu kepada Allah, dosamu kepada Allah, kesombonganmu kepada Allah! Akuilah... Agar sampai hatimu bisa bertemu denganNya, dan sampai pula kepada perasaan mengakui bahwa diri ini tidak memiliki apa-apa karena semua adalah MilikNya.

3. Waspadalah pada nikmat

Setelah kawan mendapatkan state hati tidak memiliki apa-apa alias nothing melalui 2 langkah sebelumnya, selanjutnya adalah memaknai nikmat Allah yang hadir.
Coba ingat-ingat nikmat yang Allah berikan kepada kawan-kawan...
- Pekerjaan
- Makanan
- Minuman
- Penghasilan Bisnis
- Keluarga
- Pasangan
- Anak
- dan lain-lain...

Pastinya ketika kawan sudah memahami 2 poin sebelumnya, maka saya yakin Anda amatlah mudah bersyukur saat ini.
Apapun nikmat yang telah ada saat ini pada kita, selalulah syukuri dan jangan sampai rasa syukur itu hilang, apalagi malah merasa segala sesuatu itu adalah merupakan kewajaran dari hasil kerja keras kita.

4. Refleksi syukur

Jika semua yang kita 'punya' adalah titipanNya, maka janganlah berfokus kepada barang yang belom Allah titipkan pada kita, melainkan fokuslah kepada barang yang sudah atau tengah Allah titipkan pada kita saat ini.
Bukankah salah satu tanda bersyukur adalah ketika kita mampu menjaga amanah tersebut, dan menggunakannya sebaik mungkin untuk ibadah kepada Allah Azza Wajalla?

Salah satu tanda syukur adalah dengan berterimakasih pada wasilahnya. Misalkan...
- Kawan merasakan manfaat dari group ini, dengan adanya group ini kawan jadi lebih mengenal Allah, maka doakanlah orang yang terlibat di group ini.
- Membaca buku dan tergerak hati, maka doakan penulisnya.
- Kawan diberi rezeki oleh tetangga, maka berterima kasihlah dan balaslah dengan lebih baik.
Karena itu semua adalah salah satu bentuk syukur kepada Allah. Dan jika diamati ternyata kelayakan seseorang akan ilmu yang didapatkan juga tergantung dari seberapa bersyukur dia kepada wasilahnya.

Kawan-kawan sekarang jadi paham maksud PPA point ke-4 ini, ya?
Untuk mendapatkan pertolongan dari Allah, salah satu caranya adalah bersyukur. Bukan bersyukur ketika diberi saja, tapi... Jauuuh lebih kedalam, kita harus mensyukuri apa yang telah Allah titipkan saat ini. Dan bukan malah lupa, lalu kemudian iri pada nikmat yang diberikan Allah ke orang lain.

Wallahu a'lam bishshowab.

Reza Novary
Sahabat Baitullah PPA